Sabtu, 09 Juli 2016

jreng jreng... pagi semua... bertemu lagi bersama Saya dibog Risa Ismaya
Oke saat ini saya akan memberi sedikit pengalaman saya yang baru baru ini. yaaa monolog
Langsung saja kita lihat monolog saya

MONOLOG Siang dengan terik matahari, terasa membakar tubuh. Siang itu dengan lelah jiwa yang telah terpatri. Di sana di bawah bentengan langit biru nan cerah ia pijakkan kaki di bumi tanah kelahiran tercinta ini. Diterpakan sinar mentari yang tersenyum manis, nampak seorang gadis muda belia dengan wajah letih menantang matahari. Namun demikian, semangat berkobar mekar tak terkatakan. Kala itu, ia pulang menuntut ilmu bekal masa depan. Ia adalah Selvie. Seorang gadis SMA yang tinggal bersama kakek dan neneknya. Ibunya sudah lama meninggal saat ibunya bertaruh nyawa mengantarkan ia kedunia ini. Sekarang Selvie tinggal bersama neneknya, dan ayahnya sekarang berada di negeri jiran. Selvie adalah anak yang mempunyai semangat yang tinggi, berpendirian teguh dan mempunyai cita-cita yang mulia. Cita-citanya ingin menjadi seorang dokter. Kehidupan yang penuh dengan lika dan liku yg rumit ini,dan neneknya hanya seorang pengrajin kerajinan tangan ia tetap memiliki keteguhan iman nan kuat untuk menjalani kehidupan yang tidak selalu mulus ini.Tetap bertekat untuk menuju gerbang kesuksesan

Selamat menyaksikan . . .

“assalamualaikum . . . Huf letih sekali hari ini.Nek, nenek masak apa hari ini? Perutku terasa sudah mulai bernyanyi !” (Selvie membuka tudung nasi yang terletak tepat di atas meja) “waw… (mencium masakan neneknya) uuu lala cabe duo! Makan dulu aah” (sambal cabe duo merupakan makanan khas dari Desa Sungai Tutung di mana pada sambal tersebut tidak terdapat lauk pauk, melainkan hanya terdapat cabai dan tomat)

Sesudahnya makan Selvie menghampiri neneknya yang sedang membuat jangki dan bakul
“oh iya nek, Selvie mau bilang ini bapak komite di sekolah tadi memanggil Selvie dan bertanya pada Selvie, Selvie kapan bayar uang komitenya! Soalnya nek tidak lama lagi kami akan mengadakan ujian. Persyaratan untuk ikut ujian salah satunya harus lunas komite. Ya sudah nek itu saja. Selvie mau belajar dulu soalnya calon dokter itu harus giat belajar.” Selvie pun beranjak kekamarnya untuk belajar

Tak lama kemudian akhirya iapun tertidur dan bermimpi telah menjadi dokter

“bisa saya bantu ibuk? Oh mau suntik kb? Maaf ibuk disini tidak tersedia untuk praktek program kb,jika ibu berkenan ibu bisa mengunjungi tempat prakteknya di sebelah. Oh ibu bawa suntiknya? Ya sudah ibuk saya akan membantu ibuk.

Neneknya pun terdiam dan menangis mendengar cita-cita cucunya yang sangat tinggi dan berkata “ya allah sadarkan Selvie untuk menerima kenyataan hidupnya bahwa dia tidak akan pernah bisa mengejar cita-cita mulianya itu ya allah. Dia hanya seorang anak yatim piatu sedangkan nenek dan ayahnya ini tidak berdaya memenuhi keinginannya apa lagi untuk kulia kedokteran ya allah”
Akhirnya neneknya pun membangunkannya untuk mengajaknya sollat.
Dan sesudahnya sollat Selvie berkata kepada neneknya “nenek,apa ayah belum juga mengirimkan uang ?” Neneknya menjawab “belum cu! Karena ayahmu disana sekarang belum dikasih pekerjaan!”
Selviepun menyakini neneknya dan berkata “Nenek aku akan berjanji pada nenek dan ayah untuk mengubah nasip kita. Aku janji akan membahagiakan nenek dan ayah. Kelak kalau aku sudah menjadi dokter nenek tidak perlu lagi bekerja keras membuat jangki dan bakul ini, dan ayah juga tidak perlu lagi merantau. kita bisa membuka usaha dan menggaji orang untuk membatu nenek dan ayah membuat ini semua.(dan mengambil nafas) Selvie janji nek !”

Neneknya pun menjawab dengan lembut “karena itu Selvie sayang, Selvie harus rajin-rajin pacaran.”
“Kok pacaran nek?”
“astagfirllah allazim maksud nenek Selvie harus rajin-rajin belajar dan janganlah pacaran dulu jika Selvie sayang nenek dan ayah.”
“Nek bagaimana dengan hasil jualan jangki dan bakul nenek? Apakah ada yang membelinya? Oh ia nek bagaimana dengan komite Selvie? Kapan Selvie bisa bayar komite? Apakah nenek sudah mempunyai uang? Nenek kenapa diam? Sekian banyak pertanyaan yang Selvie berikan tak satupun yang nenek jawab”
“Bagaimana nenek bisa jawab? Selvie bicara nyelotos-lotos tanpa henti.”
”(tersenyum malu) hehehe maaf nek. Sekarang jawab pertanyaanku nek!”
“Selvie untuk sekarang nenek belum punya uang karena tak satupun jangki dan bakul kita yang laku terjual!”
“nenek bagaimana jika aku membantu nenek untuk jualan? Selvie mau kok nek! Selvie tidak malu kok nek! Gimana?”

Akhirnya neneknya pun setuju bila Selvie membantu neneknya jualan.
Bakul dan jangkinya pun banyak yang dibeli orang
Keesokan harinya Selvie dan teman sekelasnya mendapatkan tugas dari guru Bahasa Indonesia. Mereka diminta untuk menceritakan pengalaman hidup mereka masing-masing. Dan ditampilkan di depan kelasnya.

Namaku Selvie. Nama yang sedang populer dan sedang menohot saat ini, angkat tangan kananmu, angkat tangan kirimu, cantik dikit (ckrek) canti banyak (ckrek) (ckrak-ckrek-ckrik). Begitulah kiranya.
Aku lahir kedunia ini oleh seorang ibu yang bernama Nokia dan ayahku bernama Meto. Aku tinggal bersama nenekku. Ibuku sudah lama meninggal dunia. Dan ayahku sekarang berada di malaisyia. Ibuku meninggal dunia saat melahirkan aku.
Cita-citaku ingin menjadi seorang dokter. Mengingat keterbatasan ekonomi kami mematahkan semangatku. Namun saat aku bertemu dengan seorang guru di sekolahku aku disadarkannya untuk tetep berusaha dan berdo’a atas apa yang diniatkan karena usaha tidak pernah menghianati hasil. Itulah yang membangkitkan semangatku kembali.
Sebenarnya aku juga sedikit malu untuk mengungkapkan pada kalian semua. ku dengar cerita dari nenekku saat itu ibuku berjuang melahirkanku,

Aku tidak penah tau bagai mana rupa ibuku.
Dan entah kemana sekarang ibuku berada. Bagaimana tidak? Menyentuhnyapun aku tak pernah.
Ibu…
aku di sini merindukanmu ibu..
Aku rindu ibu..
Aku ingin merasakan pelukan sayang dari ibu
Aku ingin bertemu denganmu ibu Meski dalam waktu dan ruang yang berbeda
aku iri dengan teman-temanku
Dimana mereka selalu dapat merasakan pelukan hangat dari ayah dan ibunya
Sedangkan aku? Tak seperti mereka,
Berpamitan kepada dua sosok manusia yang telah menjadikan sebab ia ada di dunia..

Selama 9 bulan kau mengandungku ibu Melahirkanku bertaruh nyawa untukku
Menahan rasa sakit..
sakiit
Jika sekarang aku berada di bumi ini
Lantas kenapa kau tinggalkan aku ibu ?
Kenapa ?
Aku sangat iri ibu sangat-sangat iri dengan teman-temanku ibu

Aku tidak bisa melakukan apa yang orang lain lakukan
memiliki keluarga yang utuh, bahkan harmonis Sedangkan aku…
aku tidak pernah akan bisa memiliki keluarga yang utuh

Ya Allah..
Mengapa Kau ambil mereka?
Mengapa Kau ambil ibuku saat aku masih begitu kecil..
Saat aku masih bayi..
Sehingga kasih sayang ibuku waktu itu tak bisa kurasakan..

Ya Allah,,
Kabulkanlah satu pintaku ini,,
Pertemukanlah kami Kelak di Surgamu,,
Karena aku,,
Begitu merindukannya...